yTgHrJNGzV02Lg3RjKe6YGboXHd6n74ahZPu0z0D
Bookmark

Saham Treasury: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Saham Treasury adalah salah satu istilah yang sering digunakan dalam pasar keuangan. Namun, mungkin tidak semua orang paham dengan apa itu saham treasury dan mengapa perusahaan membeli kembali saham mereka sendiri. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang saham treasury, mulai dari definisi, penyebab, contoh, hingga dampaknya pada perusahaan dan investor.
Saham Treasury: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya
Dengan memahami konsep saham treasury, Anda akan dapat memperluas pengetahuan finansial Anda dan mengambil keputusan investasi yang lebih tepat dan cerdas. Mari kita mulai dengan mempelajari definisi dan penyebab saham treasury.

Pengertian Saham Treasury

Saham Treasury adalah saham perusahaan yang dibeli kembali oleh perusahaan itu sendiri. Saham-saham ini dapat dibeli kembali oleh perusahaan di pasar terbuka atau melalui program pembelian kembali saham.

Saham-saham ini kemudian dihapuskan atau disimpan sebagai kepemilikan perusahaan. Kebanyakan perusahaan membeli kembali saham mereka sendiri untuk mengurangi jumlah saham yang beredar di pasar atau untuk tujuan lain seperti program insentif karyawan atau memperkuat posisi perusahaan di pasar.

Perusahaan biasanya menggunakan saham treasury untuk meningkatkan harga saham mereka, menghindari akuisisi oleh pihak lain, atau menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Selain itu, memiliki saham treasury dapat membantu perusahaan mengendalikan harga saham mereka, meningkatkan kepercayaan investor, dan memberikan fleksibilitas dalam hal restrukturisasi perusahaan.

Penyebab Saham Treasury

Sekarang kita akan membahas mengapa perusahaan memutuskan untuk memiliki saham treasury.

Ada beberapa faktor yang mendorong perusahaan melakukan pembelian kembali saham mereka sendiri. Salah satu alasan umum adalah untuk meningkatkan harga saham. Dalam beberapa kasus, jika perusahaan memiliki saham yang tersedia di pasar terbuka, mereka dapat membeli saham mereka sendiri untuk mengurangi jumlah saham yang tersedia. Hal ini mengurangi pasokan saham yang tersedia, yang dapat meningkatkan harga saham karena ketersediaan saham yang lebih sedikit. Ini adalah strategi yang sering digunakan untuk meningkatkan harga saham perusahaan.

Selain itu, perusahaan dapat memiliki saham treasury untuk menghindari akuisisi oleh pihak luar. Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat membeli saham mereka sendiri untuk mengurangi jumlah saham yang beredar di pasaran dan membuatnya lebih sulit bagi pesaing untuk memperoleh saham yang cukup untuk mengambil alih perusahaan. Ini juga bisa menjadi cara bagi perusahaan untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi terhadap masa depan mereka dan bahwa mereka percaya bahwa harga saham mereka akan meningkat.

Jadi, ada banyak alasan mengapa perusahaan memutuskan untuk memiliki saham treasury. Ini bisa menjadi salah satu strategi untuk mengendalikan harga saham, untuk menghindari akuisisi oleh pihak luar, atau bahkan untuk menunjukkan kepercayaan diri perusahaan dalam masa depannya.

Contoh Saham Treasury

Sekarang setelah kita memahami definisi dan penyebab saham treasury, mari kita lihat beberapa contoh perusahaan yang sudah melakukan pembelian kembali saham.
Perusahaan Tanggal Pembelian Jumlah Saham yang Dibeli Total Biaya
Apple Inc. Agustus 2020 4 miliar saham USD 72 miiar
Microsoft Corporation September 2019 600 juta saham USD 20 miliar
Contoh lain adalah perusahaan farmasi Pfizer yang telah melaksanakan program pembelian kembali saham sejak tahun 2011. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan nilai saham dan memberikan pengembalian modal lebih besar kepada pemegang saham.

Hal yang menarik untuk diperhatikan adalah bagaimana pembelian kembali saham perusahaan dapat mempengaruhi pasar dan investor. Ketika perusahaan membeli kembali saham mereka sendiri, jumlah saham yang beredar di pasar menjadi lebih sedikit, meningkatkan nilai saham bagi pemegang saham yang tersisa. Namun, jika pembelian kembali saham dilakukan pada saat yang salah, hal tersebut dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan investor.

Dampak Saham Treasury pada Perusahaan

Saham treasury dapat mempengaruhi keuangan dan reputasi perusahaan dengan cara yang positif. Saat perusahaan membeli kembali saham mereka sendiri, mereka dapat mengendalikan harga saham mereka dan mencegah perusahaan lain untuk mengakuisisi mereka. Ini membantu meningkatkan kepercayaan investor dan memberikan fleksibilitas dalam hal restrukturisasi perusahaan.

Namun, ada juga risiko terkait dengan memiliki saham treasury. Jika perusahaan memiliki terlalu banyak saham treasury, ini dapat mengecilkan nilai persediaan saham yang tersedia di pasar, yang pada gilirannya dapat mengurangi likuiditas dan membuat harga saham menjadi lebih volatil.

Dampak Saham Treasury pada Kepemilikan Perusahaan

Menggunakan saham treasury juga dapat mempengaruhi kepemilikan perusahaan. Dengan mengurangi jumlah saham yang tersedia di pasar, kepemilikan dari pemegang saham yang tersisa dapat menjadi lebih besar.

Contohnya, jika perusahaan membeli kembali sejumlah besar saham mereka sendiri, ini dapat menyebabkan saham yang beredar di pasar menjadi lebih sedikit, sehingga pemegang saham yang tersisa memiliki proporsi kepemilikan yang lebih besar. Jika saham tersebut kemudian diperdagangkan pada harga yang lebih tinggi, pemegang saham yang tersisa dapat melihat keuntungan yang signifikan.

Dampak Saham Treasury pada Investor

Saham treasury dapat memiliki dampak yang signifikan pada investor. Salah satu dampak utama adalah pada ketersediaan saham di pasar. Saat perusahaan membeli kembali saham mereka sendiri, maka jumlah saham yang beredar di pasaran akan berkurang. Hal ini dapat mengurangi likuiditas pasar dan membuat saham menjadi lebih sulit diperdagangkan.

Bagi investor, hal ini dapat berarti mereka harus membayar lebih mahal jika ingin membeli saham perusahaan tersebut. Namun, di sisi lain, jika perusahaan berhasil meningkatkan harga saham mereka, maka investor bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Selain itu, investor juga harus mempertimbangkan risiko yang terkait dengan saham treasury. Jika perusahaan memiliki banyak saham treasury, maka potensi pengenceran kepemilikan oleh investor dapat terjadi. Saat perusahaan mengeluarkan saham treasury tersebut kembali ke pasar, maka kepemilikan investor bisa berkurang, meskipun nilai saham mereka tetap sama.

Untuk itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada perusahaan dengan saham treasury, investor harus mempertimbangkan baik keuntungan maupun risikonya terlebih dahulu.

Manfaat dan Risiko Investasi pada Saham Treasury

Investasi pada saham treasury dapat memiliki manfaat dan risiko yang terkait. Salah satu manfaatnya adalah bahwa perusahaan dengan saham treasury cenderung memberikan dividen yang lebih besar. Hal ini dikarenakan perusahaan memiliki lebih banyak uang tunai yang tersedia.

Selain itu, jika perusahaan berhasil meningkatkan harga sahamnya, maka investor juga bisa mendapatkan keuntungan jangka panjang dari investasi mereka. Namun, investor juga harus mempertimbangkan risiko yang terkait dengan saham treasury.

Pertama-tama, harga saham treasury dapat sangat volatil. Hal ini terutama terjadi jika perusahaan memiliki banyak saham treasury dan memutuskan untuk mengeluarkannya semua ke pasar secara bersamaan.

Risiko lainnya adalah pengenceran kepemilikan. Jika perusahaan memiliki banyak saham treasury, maka saat saham tersebut kembali ke pasar, kepemilikan investor bisa berkurang, meskipun nilai saham mereka tetap sama.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada saham treasury, investor harus mempertimbangkan baik manfaat maupun risikonya terlebih dahulu dan melakukan penelitian yang cukup mengenai perusahaan.

Strategi Perusahaan dalam Menggunakan Saham Treasury

Strategi Perusahaan dalam Menggunakan Saham Treasury
Perusahaan dapat menggunakan saham treasury untuk berbagai tujuan, tergantung pada kebutuhan dan strategi bisnis mereka. Berikut adalah beberapa strategi umum yang digunakan perusahaan dalam penggunaan saham treasury:
Strategi Penjelasan
Program Insentif Karyawan Perusahaan dapat menggunakan saham treasury sebagai bagian dari program insentif karyawan. Dalam hal ini, saham treasury dapat dijadikan sebagai bonus atau hadiah bagi karyawan yang mencapai target tertentu atau yang memiliki kinerja yang baik.
Akuisisi Perusahaan Lain Perusahaan dapat menggunakan saham treasury untuk membeli perusahaan lain. Dalam hal ini, saham treasury dapat digunakan sebagai alat negosiasi untuk memperoleh perusahaan target atau untuk membayar bagian dari harga akuisisi.
Mengurangi Jumlah Saham yang Beredar di Pasar Perusahaan dapat menggunakan saham treasury untuk mengurangi jumlah saham yang beredar di pasar. Dalam hal ini, saham treasury dapat dibeli kembali oleh perusahaan dan ditarik dari pasar, sehingga mengurangi persediaan saham yang tersedia untuk dijual dan mendorong kenaikan harga saham.
Beberapa perusahaan juga menggunakan saham treasury untuk memperkuat posisi keuangannya atau memperluas cakupan perusahaan. Meskipun demikian, perusahaan perlu memperhatikan regulasi yang berkaitan dengan penggunaan saham treasury dan mempertimbangkan risiko-risiko yang mungkin terjadi. (Baca juga: IDX Quality 30 (IDX): Jajaran 30 Saham Terbaik Indonesia)

Kendala dan Regulasi Saham Treasury

Meskipun saham treasury dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan dan investor, ada beberapa kendala dan regulasi yang perlu diperhatikan.

Kendala Saham Treasury

Salah satu kendala utama saham treasury adalah potensi pengenceran kepemilikan. Ketika perusahaan membeli kembali saham mereka sendiri, jumlah total saham yang beredar di pasar berkurang. Namun, jika perusahaan tidak mengurangi jumlah saham yang sama di portofolio investor, maka kepemilikan investor akan menjadi lebih kecil secara proporsional.

Selain itu, ada juga risiko volatilitas harga saham. Jika perusahaan membeli kembali saham mereka sendiri dalam jumlah yang besar, maka harga saham bisa meningkat secara signifikan. Namun, jika perusahaan mulai menjual saham treasury tersebut kembali ke pasar, harga saham bisa turun tajam.

Regulasi Saham Treasury

Regulasi saham treasury berbeda di setiap negara. Di Indonesia, perusahaan yang ingin membeli kembali saham mereka sendiri harus mematuhi regulasi yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Salah satu aturan penting yang harus diperhatikan adalah bahwa jumlah saham treasury yang dimiliki oleh perusahaan tidak boleh melebihi 10% dari total saham yang beredar di pasar.

Di samping itu, perusahaan juga perlu memperhatikan aturan-aturan yang terkait dengan pengungkapan informasi tentang saham treasury kepada publik. Perusahaan harus memberikan laporan yang jelas dan transparan tentang pembelian dan penjualan saham treasury mereka kepada publik.

Potensi Penyalahgunaan Saham Treasury

Ada potensi penyalahgunaan dari saham treasury jika tidak diatur dengan baik. Misalnya, perusahaan bisa membeli kembali saham mereka sendiri untuk menghindari akuisisi oleh pihak lain atau untuk meningkatkan harga saham mereka sendiri dengan cara yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk mencegah penyalahgunaan, OJK memiliki regulasi ketat dalam hal pembelian kembali saham perusahaan. Perusahaan harus mematuhi aturan-aturan tersebut dan memberikan laporan yang terperinci tentang penggunaan saham treasury mereka.
Posting Komentar

Posting Komentar