yTgHrJNGzV02Lg3RjKe6YGboXHd6n74ahZPu0z0D
Bookmark

Bottom Fishing: Pengertian, dan Contohnya di Pasar Saham

Di pasar saham, terdapat berbagai macam teknik investasi yang dapat dilakukan oleh investor. Salah satunya adalah bottom fishing saham. Teknik ini akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini, termasuk pengertian dan contohnya di pasar saham. Bottom fishing saham merupakan teknik investasi saham yang dilakukan dengan mencari saham-saham yang harganya turun di bawah nilai intrinsiknya.
Bottom Fishing: Pengertian, dan Contohnya di Pasar Saham
Dengan teknik bottom fishing, investor berusaha membeli saham tersebut dengan harga murah pada saat pasar sedang tidak stabil untuk mendapatkan keuntungan yang besar pada saat harga saham kembali naik. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang apa itu bottom fishing dan bagaimana strategi bottom fishing dapat membantu investor memperoleh keuntungan di pasar saham.

Apa itu Bottom Fishing Saham?

Bottom Fishing adalah strategi investasi saham yang dilakukan dengan mencari saham-saham yang harganya turun di bawah nilai intrinsiknya. Dalam bottom fishing, investor mencoba membeli saham tersebut dengan harga murah pada saat pasar sedang tidak stabil untuk mendapatkan keuntungan di kemudian hari.

Bottom fishing dilakukan dengan cara membeli saham yang harga nya menurun tajam dibandingkan dengan nilai intrinsiknya. Dalam bottom fishing, investor mencoba membeli saham tersebut pada saat pasar saham sedang dalam kondisi tidak stabil dan harga saham sedang turun. Investor akan membeli saham tersebut pada saat harga sudah mencapai titik terendah dengan harapan harga saham akan kembali naik dan menguntungkan pada saat investor menjualnya.

Bottom fishing dikenal sebagai strategi investasi yang berisiko namun memiliki potensi keuntungan yang besar.

Apa yang Dimaksud dengan Nilai Intrinsik Saham?

Nilai intrinsik saham adalah nilai saham berdasarkan kinerja keuangan perusahaan dan prospek bisnis di masa depan. Nilai ini dibandingkan dengan harga saham saat ini dan dikenal sebagai harga yang wajar. Jika harga saham lebih rendah dari nilai intrinsiknya, maka saham tersebut dapat dianggap sebagai undervalued.

Dalam bottom fishing, investor mencoba mencari saham-saham yang undervalued dan memiliki prospek yang cerah untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.

Bagaimana Cara Melakukan Bottom Fishing Saham?

Untuk melakukan bottom fishing saham, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh investor, diantaranya:
  1. Analisis Fundamental
    Investor harus melakukan analisis fundamental pada saham yang ingin dibeli. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat laporan keuangan perusahaan, tren pasar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan.
  2. Pemilihan Saham
    Investor harus mengambil keputusan yang tepat dalam memilih saham yang akan dibeli. Investor dapat mempertimbangkan faktor-faktor seperti harga saham yang turun di bawah nilai intrinsiknya, potensi kenaikan harga di masa depan, dan potensi pertumbuhan perusahaan.
  3. Pembelian pada Harga yang Tepat
    Investor harus melakukan pembelian pada harga yang tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan menunggu pasar sedang tidak stabil atau melihat pergerakan harga saham dari waktu ke waktu.
Dengan melakukan ketiga cara di atas dengan baik, investor akan memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan saham bertumbuh di masa depan dengan harga yang murah.

Keuntungan dan Resiko dari Bottom Fishing Saham

Bottom fishing saham membutuhkan kesabaran dan keberanian untuk membeli saham yang sedang turun tajam. Namun jika berhasil, bottom fishing saham bisa memberikan keuntungan yang besar untuk investor.

Keuntungan dari bottom fishing saham adalah investor dapat membeli saham dengan harga yang jauh lebih murah dari nilai intrinsiknya. Ketika harga saham kembali naik, investor dapat meraih keuntungan yang besar. Bottom fishing juga dapat memberikan kesempatan untuk membeli saham perusahaan yang sebenarnya memiliki prospek yang cerah, namun keadaan pasar sedang tidak stabil atau volatilitas sedang tinggi. Dengan melakukan bottom fishing, investor dapat membeli saham tersebut dengan harga yang lebih murah.

Namun, bottom fishing saham juga memiliki risiko. Tidak semua saham yang harga nya menurun akan naik kembali. Jika investor tidak melakukan analisis fundamental yang tepat atau membeli saham hanya karena harganya murah, maka dapat terjadi kerugian finansial yang besar. Oleh karena itu, sebelum melakukan bottom fishing, investor harus melakukan riset yang menyeluruh untuk mengetahui mengapa harga saham menurun dan apakah kemungkinan saham tersebut kembali naik di masa depan.

Contoh Bottom Fishing Saham

Sebagai contoh bottom fishing saham, seorang investor dapat membeli saham perusahaan X ketika harga saham turun sebesar 30% dari nilai intrinsiknya akibat isu yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Namun, perusahaan tersebut berhasil memperbaiki masalahnya dan harga saham perusahaan tersebut kembali naik. Dalam situasi ini, investor tersebut berhasil meraih keuntungan yang besar karena telah membeli saham dengan harga murah.

Contoh bottom fishing saham lainnya adalah ketika seorang investor membeli saham perusahaan Y pada saat pasar sedang tidak stabil dengan harga yang jauh di bawah harga wajar. Investor tersebut membeli saham ini karena melakukan analisis fundamental dan menemukan bahwa perusahaan Y memiliki prospek yang cerah karena sedang memperbaiki produk-produknya.

Dalam waktu beberapa bulan, harga saham perusahaan Y meningkat secara signifikan karena perusahaan tersebut berhasil memperbaiki produk-produknya, sehingga investor berhasil meraih keuntungan yang besar dari bottom fishing saham yang dilakukannya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bottom Fishing Saham

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan bottom fishing saham. Salah satunya adalah kondisi pasar yang tidak stabil. Ketika pasar sedang tidak stabil, harga saham cenderung naik turun dengan cepat sehingga investor mungkin bisa membeli saham dengan harga yang lebih murah dari nilai intrinsiknya.

Selain itu, kinerja perusahaan yang belum terlihat tetapi memiliki prospek yang cerah juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi bottom fishing saham. Dalam hal ini, investor harus melakukan riset terhadap saham yang ingin dibeli untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek yang bagus dan dapat tumbuh di masa depan.

Sentimen negatif terhadap suatu sektor industri juga dapat mempengaruhi bottom fishing saham. Jika terdapat sentimen negatif terhadap suatu sektor industri, maka harga saham perusahaan di sektor tersebut cenderung menurun meskipun kinerja perusahaan masih baik. Ini bisa menjadi kesempatan bagi investor untuk membeli saham dengan harga yang murah.

Tips dan Trik Bottom Fishing Saham

Bottom fishing saham adalah teknik investasi saham yang cocok bagi investor yang ingin mendapatkan keuntungan jangka panjang. Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan bottom fishing saham, berikut adalah beberapa tips dan trik yang perlu Anda pertimbangkan:
  • Pahami kondisi pasar: Sebelum memutuskan untuk melakukan bottom fishing saham, pastikan Anda memahami kondisi pasar saat ini. Jika pasar sedang tidak stabil, bottom fishing bisa menjadi pilihan yang tepat.
  • Analisis fundamental saham: Sebelum melakukan bottom fishing saham, lakukan analisis fundamental pada saham yang ingin Anda beli. Pastikan saham tersebut memiliki prospek yang cerah.
  • Memilih saham yang tepat: Pilih saham yang memiliki nilai intrinsik yang bagus dan dijual dengan harga yang murah. Pastikan juga saham tersebut memiliki prospek yang cerah.
  • Berinvestasi jangka panjang: Bottom fishing saham membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengambil keuntungan. Oleh karena itu, pastikan Anda bersabar dan berinvestasi jangka panjang.
  • Perhatikan risiko: Seperti teknik investasi lainnya, bottom fishing saham memiliki risiko. Pastikan Anda memahami risiko tersebut dan meminimalkannya sebaik mungkin.
Bottom fishing saham bisa menjadi pilihan yang tepat bagi investor yang ingin mendapatkan keuntungan jangka panjang. Namun, pastikan Anda mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk melakukan bottom fishing saham. Dengan memahami kondisi pasar, melakukan analisis fundamental, memilih saham yang tepat, berinvestasi jangka panjang, dan memperhatikan risiko, Anda dapat menjadi sukses dalam bottom fishing saham.

Apa Bedanya Antara Bottom Fishing Saham dengan Value Investing?

Apa Bedanya Antara Bottom Fishing Saham dengan Value Investing?
Meskipun terdapat kemiripan antara bottom fishing saham dan value investing, kedua teknik investasi ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Value investing bertujuan mencari saham dengan harga di bawah nilai intrinsiknya, sedangkan bottom fishing saham mencari saham yang harganya turun tajam dari nilai intrinsiknya untuk mendapatkan keuntungan pada saat harga saham kembali naik.

Value investing lebih mengutamakan analisis fundamental dan membeli saham dengan harga yang di bawah nilai intrinsiknya. Value investing juga memperhatikan kinerja perusahaan, pertumbuhan, dan prospek ke depan yang baik.

Sedangkan bottom fishing saham lebih menekankan pada mencari saham dengan potensi keuntungan tinggi ketika harganya turun di bawah nilai intrinsiknya. Investor bottom fishing saham mencari saham yang dianggap undervalued, dan membelinya ketika diperkirakan sudah "terendah".

Perbedaan lainnya adalah dalam hal waktu investasi. Value investing lebih cocok untuk investor jangka panjang, sementara bottom fishing saham adalah teknik investasi yang kian sulit saat pasar sedang stabil. (Baca juga: High Risk High Return: Pengertian, dan Contohnya)
Posting Komentar

Posting Komentar