yTgHrJNGzV02Lg3RjKe6YGboXHd6n74ahZPu0z0D
Bookmark

Growth Investing vs Value Investing: Pengertian, Perbedaan, dan Resiko

Investasi adalah kegiatan yang penuh tantangan dan berisiko. Namun, dengan pemahaman yang tepat, investasi dapat menjadi sumber penghasilan yang stabil. Dalam investasi saham, ada dua strategi utama: growth investing dan value investing. Kedua strategi ini memiliki pendekatan yang berbeda dalam mencari saham yang menguntungkan. Namun, seperti halnya investasi lainnya, keduanya memiliki resiko dan keuntungan tersendiri.
Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, perbedaan, dan resiko antara growth investing dan value investing. Artikel ini juga akan memberikan tips memilih saham untuk kedua strategi investasi ini dan menjawab pertanyaan umum tentang kedua strategi ini.

Pengertian Growth Investing

Growth investing adalah strategi investasi yang mencari saham dengan pertumbuhan laba yang tinggi. Investor yang menggunakan strategi ini cenderung memilih perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik di masa depan. Investor growth investing memperoleh keuntungan dari apresiasi harga saham yang didorong oleh pertumbuhan laba perusahaan. Salah satu contoh sektor yang banyak digunakan dalam strategi growth investing adalah teknologi dan healthcare.

Pengertian Value Investing

Value investing adalah strategi investasi yang mencari saham yang dianggap undervalued oleh pasar. Investor menggunakan analisis fundamental untuk menemukan perusahaan yang memiliki nilai intrinsik yang lebih tinggi daripada harga saham saat ini. Investor value investing memperoleh keuntungan dari apresiasi harga saham ketika pasar akhirnya menyadari nilai intrinsik perusahaan tersebut.

Investor value investing cenderung membeli saham dengan harga yang di bawah nilai intrinsik, yang terkadang disebabkan oleh faktor eksternal seperti kondisi pasar yang buruk atau berita yang negatif terkait dengan perusahaan tersebut. Investor value investing percaya bahwa harga saham akan kembali naik ketika pasar menyadari nilai intrinsik perusahaan yang sebenarnya. (Baca juga: Capital Gain: Pengertian, Contoh, dan Cara Mendapatkan)

Perbedaan antara Growth Investing dan Value Investing

Setiap investor memiliki tujuan yang berbeda dalam berinvestasi. Dalam memilih strategi investasi, biasanya investor akan mempertimbangkan gaya investasi mereka sendiri. Dua strategi investasi yang populer di pasar modal adalah growth investing dan value investing. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu memperoleh keuntungan dari investasi di pasar modal, kriteria seleksi saham yang digunakan berbeda.

Growth investing adalah strategi investasi yang mencari saham dengan pertumbuhan laba yang tinggi. Investor yang menggunakan strategi ini cenderung memilih perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik di masa depan. Investor growth investing memperoleh keuntungan dari apresiasi harga saham yang didorong oleh pertumbuhan laba perusahaan.

Sementara itu, value investing adalah strategi investasi yang mencari saham yang dianggap undervalued oleh pasar. Investor menggunakan analisis fundamental untuk menemukan perusahaan yang memiliki nilai intrinsik yang lebih tinggi daripada harga saham saat ini. Investor value investing memperoleh keuntungan dari apresiasi harga saham ketika pasar akhirnya menyadari nilai intrinsik perusahaan tersebut.

Perbedaan utama antara growth investing dan value investing adalah kriteria seleksi saham. Growth investing mencari saham dengan pertumbuhan laba yang tinggi, sedangkan value investing mencari saham yang dianggap undervalued oleh pasar. Selain itu, investor growth investing lebih fokus pada prospek pertumbuhan di masa depan, sementara investor value investing fokus pada nilai intrinsik perusahaan saat ini.

Jadi, jika Anda ingin memilih antara kedua strategi investasi ini, pertimbangkanlah tujuan investasi Anda dan kriteria seleksi saham yang ingin Anda gunakan. Jika Anda ingin berinvestasi pada perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi, growth investing mungkin cocok untuk Anda. Namun, jika Anda ingin mencari saham yang dianggap undervalued oleh pasar, value investing bisa menjadi pilihan Anda. Anda juga dapat memilih kombinasi dari kedua strategi investasi ini untuk meminimalkan resiko dan memaksimalkan keuntungan saat berspekulasi di pasar modal.

Resiko Growth Investing

Salah satu resiko utama dari growth investing adalah volatilitas harga saham yang tinggi. Saham perusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih sensitif terhadap pergerakan pasar dan terkadang terpengaruh oleh faktor-faktor eksternal yang sulit diprediksi. Selain itu, jika pertumbuhan perusahaan gagal mencapai ekspektasi investor, maka harga saham dapat mengalami penurunan yang tajam.

Resiko Value Investing

Salah satu resiko utama dari value investing adalah kesalahan dalam menilai nilai intrinsik perusahaan. Jika nilai intrinsik perusahaan salah dinilai atau perkiraan perkembangannya tidak tercapai, maka harga saham dapat tetap stagnan atau bahkan terus menurun. Selain itu, perusahaan yang dianggap undervalued oleh pasar mungkin memiliki masalah fundamental yang lebih serius dan potensial untuk kehilangan nilai lebih lanjut.

Strategi Investasi yang Sesuai dengan Tujuan Keuanganmu

Dalam memilih strategi investasi, kamu harus mempertimbangkan tujuan keuangan jangka panjangmu. Jika tujuan utamamu adalah pertumbuhan investasi, maka strategi growth investing mungkin lebih cocok untukmu. Namun, jika kamu mencari dividen yang stabil atau mencari nilai saham yang tersembunyi, maka strategi value investing mungkin lebih cocok. Kamu juga dapat memilih kombinasi dari kedua strategi investasi ini untuk meminimalkan resiko dan memaksimalkan keuntungan saat berspekulasi di pasar modal.

Penting untuk diingat bahwa tidak ada strategi investasi yang pasti menghasilkan keuntungan besar. Pada akhirnya, keputusan investasi yang tepat harus didasarkan pada pengetahuan mendalam tentang perusahaan yang ingin kamu investasikan dan situasi pasar saat ini. Jangan takut untuk mencari saran dari ahli keuangan atau melakukan riset dan analisis sendiri sebelum membuat keputusan investasi yang besar. (Baca juga: Money Management Saham: Pengertian, Manfaat, dan Contoh)

Tips Memilih Saham untuk Growth Investing dan Value Investing

Memilih saham yang tepat untuk growth investing dan value investing bisa menjadi tantangan yang besar. Investor harus melakukan penelitian dan analisis yang cermat sebelum mengambil keputusan investasi. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu investor dalam memilih saham yang cocok untuk kedua strategi investasi ini:

Tips untuk Growth Investing

  1. Pilih perusahaan dengan pertumbuhan laba yang konsisten.
    Investor growth investing harus memilih perusahaan yang memiliki rekam jejak pertumbuhan laba yang memuaskan. Perusahaan yang terus mengalami pertumbuhan yang baik cenderung memiliki prospek yang cerah di masa depan.
  2. Perhatikan tren industri.
    Pertumbuhan laba perusahaan seringkali terkait dengan kondisi industri tempat perusahaan beroperasi. Investor harus memantau tren industri terbaru dan mencari perusahaan yang terkait dengan sektor yang sedang berkembang.
  3. Evaluasi manajemen perusahaan.
    Manajemen perusahaan berperan penting dalam menjaga pertumbuhan laba. Investor harus mempelajari latar belakang dan rekam jejak manajemen perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Tips untuk Value Investing

  1. Cari perusahaan undervalued.
    Investor value investing harus mencari perusahaan yang dianggap undervalued oleh pasar. Perusahaan yang terlalu sering diabaikan oleh pasar seringkali memiliki nilai intrinsik yang lebih tinggi daripada harga saat ini.
  2. Analisis fundamental perusahaan.
    Investor harus melakukan analisis fundamental untuk menemukan nilai intrinsik perusahaan. Hal ini meliputi penilaian atas laporan keuangan, kinerja operasional, dan potensi pertumbuhan di masa depan.
  3. Perhatikan dividen saham.
    Perusahaan yang memberikan dividen saham yang stabil dapat menjadi pilihan bagus untuk investor value investing. Dividen saham dapat memberikan pendapatan tetap dan menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik. 
Posting Komentar

Posting Komentar